PEMIMPIN ITU …….

  • Pemimpin itu adalah mereka yang mengetahui bahwa dirinya bukan pemilik kekuasaan, tapi ia hanya merasa dititipkan sitetes kekuasaan untuk kemudian digunakan untuk menghadirkan keadilan.
  • Peimimpin itu adalah mereka yang melihat kehidupan jauh menerawang menembus kehidupan dengan dimensi yang berbeda, ia tidak hanya berfikir bagaimana membahagiakan orang-orang yang dipimpinya hanya didunia saja, tapi lebih dari itu ia juga memikirkan bagaimana membahagiakan orang yang dipimpinya di kehidupan setelah kematian.
  • Pemimpin itu adalah bukan monopoili mereka yang telah menjadi anak emas dari media yang terkadang media sendiri bisa diseting untuk kepentingan tertentu, tetapi ketulusan mereka dalam bersikap adalah sangat bisa dibaca bagi mereka yang bersahabat dengan ketulusan hati.
  • Pemimpin itu adalah mereka yang tidak terkontaminasi oleh orang-orang bodoh, meski kedudukannya dihormati sekelompok orang pada masa orde lama.

 

Tersenyumlah !

Senyum adalah hal termudah untuk menebar cinta kasih, tentunya senyum memiliki tatacara dan waktu yang tepat sehingga tidak mengundang hal-hal yang lain. tersenyum adalah aura kebahagiaan yang akan menciptakan atmosfir persaudaraan dan persahabatan dengan sangat cepat. Dan tersenyumlah maka kesulitan yang melekat dalam fikiran akan hilang.

Pesan Hari Kartini

Sebuah peringatan yang semakin banyak menganggap bahwa, hari kartini adalah hari yang melambangkan kemandirian seorang wanita, menjadi pribadi yang mandiri secara finansial adalah sesuatu yang halal dan sah, namun mempersepsikan sosok ibu Kartini sebagai seorang feminis yang mengatasnamakan wanita untuk memasarkan ideologi barat adalah kesalahan yang fatal.
Kita sama sama tau, bagaimana pergolakan pemikiran kartini yang pada akhirnya menempatkan harkat wanita pada tempatnya, memperjuangkan kebebasan perempuan seringkali menjadi kambing hitam untukmemasarkan pemikiran dan budaya barat yang buruk.
Kalau saja ibu kartini masih hidup mungkin Ia akan berpesan, wahai kaumku jadilah wanita berprestasi dengan karya, jangan jadikan tubuhmu sebagai konsumsi publik, dengan memamerkan tubuh itu adalah bentuk penghinaan terhadap harkat wanita, jangan biarkan mata mata liar menjadikan dirimu sebagai objek, jadilah pendidik terbaik untuk generasi generasi bangsa kita.

Ilusi setan

Seandainya semua orang ditanya, apakah menyukai kebohongan atau kejujuran, pasti semua sepakat bahwa kejujuran adalah yang disukai bersama, namun pertanyaannya kenapa justru kebohongan yang lebih dominan dalam kehidupan kita, mingkin saja setan beserta kawan kawannya telah berhasil membuat ilusi bahwa kebohongan akan menyelamatkan, akan menyelesaikan masalah, dan ilusi ilusi lainnya.
Pada dasarnya fitrah manusia akan menunjukan bahwa sifat sifat kebaikanlah yang akan membawa pada keselamatan, kedamaian, kebahagiaan, dll.
Namun fitrah manusia seringkali tertutupi oleh kemaksiatan kemaksiatan yang dilakukan manusia itu sendiri, sehingga dengan mudahnya hal hal buruk dilakukan dan kebaikan kebaikan yang harusnya dilakukan justru diabaikan.

Merasa kuat

Suatu ketika seorang rekan kerja marah karena ada hal yang terkait dengan pekerjaannya tidak terselesaikan dengan baik oleh bawahannya yang sudah dari awal ditugaskan untuk masalah tersebut.
Sampai disini sikapnya tersebut tidak menjadi masalah, namun kemarahannya itu dibarengi dengan perkataan yang bernada mengancam kepada bawahannya dengan kalimat yang menandakan bahwa saya ini atasan anda, dan anda adalah bawahan saya dan saya berhak memecat anda.
Mungkin sering kita dengar perkataan yang senada dengan itu, sebenarnya kalimat tersebut kurang layak keluar dari mulut seorang yang bersuri tauladankan Rosulullah Saw, berkitab Alquran, karena merasa diri memiliki kekuatan untuk merugikan orang lain adalah bagian buruk dalam hati manusia. Semoga kita bisa menjauhi sikap buruk tersebut.

Terjerembab dalam dosa

Sifulan bin fulan mendatangi seorang alim, dengan maksud ingin mendapatkan nasehat dan pencerahan hidup, yangselama ini dirasa sangat membosankan dan menjemukan, betapa tidak, bermacam macam maksiat sudah pernah dilakukan, dan bermacam kewajiban sudah tidak pernah lagi dilakukan dan sirna dari ingatannya.
Sifulan bertanya kepada pemuka agama yang dihormatinya itua, pakah Allah Taala masih mau memaafkan saya wahai kiyai? InsyaAllah dosamu bisa dimaafkan olehNYA, dosa saya terlampau banyak dan tidak pernah melakukan kewajiban kewajiban, tambah sifulan, sang Kiyai menjawab dengan penuh hikamah, sebesar apapun dosa yang pernah kita lakukan, sesungguhnya ampunan Allah jauh lebih besar dan luas dari langit dan bumi beserta isinya, dan semua kita bisa mendapatkan ampunan itu, dan putus asa dari AmpunanNYA adalah bentuk maksiat yang tersembunyi.
Ampunan Allah Taala memang sangat besar, dan kita yang berkewajiban untuk mencarinya dengan bersungguh sungguh dalam istigfar dan perbaikan diri secara terus menerus. Dan dengan itupula bukan kemudian kita menjadi orang yang meremehkan kewajiban kewajiban atas dasar bahwa ampunan bisa kita dapatkan. Wallahua’lam.

Batas kenabian

Pada hakikatnya setiap Nabi dan Rosul adalah rangkaian yang berkesinambungan untuk mengajak pada Keesaan Allah Robbulalamin, lalu bagaimana dengan orang yang taat pada ajaran Nabi Isa setelah Nabi Isa wafat? bagi pengikut Nabi Isa, penjelasan tentang Rosul pengganti atau penerus risalah Nabi Isa adalah Ahmad atau Muhammad merupakan sesuatu yang sangat jelas.
Bahkan rahib rahib nasrani sangat mengenal sosok Rosulullah jauh melebihi anak anak mereka sendiri, setelah risalah kenabian sampai kepada Muhammad Rosulullah, maka para ahlul kitab itu ada pada dua pilihan, mereka yang tau risalah tersebut dan bertemu Rosulullah dan kemudian bersahadat maka ia tergolong muslim, mereka yang tau dan bertemu tapi mengingkari maka ia tergolong kafir, tapi yang percaya tapi tidak sempat bertemu maka mereka tergolong ahlul kitab, yang tentunya berbeda dengan yang kufur tadi.

Sistem ekonomi kita

Bukan bermaksud membela pemerintah, tapi sekedar membaca realitas yang terjadi dan kemungkinan kemungkinan yang bisa salah atau benar.
Kita harus jujur, memang ada sisi sisi baik dalam pemerintahan presiden SBY pada dua periode setelah reformasi bangsa tercinta ini, hal yang nyata adalah pertumbuhan ekonomi dimata dunia, khususnya pertahanan inflasi ekonomi indonesia yang tahan akan krisis global, berbeda dengan negara negara kapitalis liberal seperti amerika dan negara eropa lainnya yang tergerus oleh krisis ekonomi global yang kemudian menghancurkan pertahanan ekonomi mereka, yang kemudian berdampak pada pengangguran yang meningkat setelah phk masal terjadi diperusahaan perusahaan besar.
Sebenarnya negara kita bisa bertahan secara permanen terhadap krisis ekonomi apapun bila berpijak pada sistem ekonomi yang berkeadilan secara totalitas, ya, dengan sistem inilah kemudian negara negara asia tenggara dan asia yang bersistem ekonomi syariah bisa bertahan dari gempuran sistem ekonomi serakah kapitalis.
Semoga ruu perbankan syariah cepat disahkan oleh dpr, sehingga sistem yang berkeadilan inicepat bisa dirasakan oleh kita semua yang sudah muak dengan sistem kapitalis yang hanya memperkaya sikaya dan mempermiskin simiskin, meskipun ruu perbankan syariah ini mendapat penolakan dari fraksi partai pdi dan pds, partai yang memandang sistem ekonomi syariah dengan sangat tendensius.

Bagaimana menggunakannya

Banyak diantara kita yang menumpuk harta kekayaan, dengan asumsi ingin mendapat kebahagiaan dan ketentraman, padahal kebahagiaan dan ketentraman hakiki ketika kita bisa menghirup udara syurga.
Banyak juga diantara kita yang mendambakan jabatan dan tahta, hingga tidak jarang cara cara kotor menjadi jalan yang dengan mudah dipilih, dengan anggapan mengenggam kekuasaan akan menjadikan kehidupannya lebih baik dan tenang, padahal kekuasaan atau jabatan bila diemban oleh mereka yang tidak mengerti hak dan kewajiban menurut syariah, maka kecendrungan yangterjadi adalah kekuasaan tersebut akan menjeratnya kedalam kobaran api neraka yang menyakitkan.
Ada juga yang mengira dengan memiliki popularitas yang dahsyat, maka kehidupan yang lebih baik akan terjamin, tapi pada kenyataannya justru popularitas lebih banyak yang menjerumuskan daripada yang mengantarkan pada kebaikan.
Hal ini bukan kemudian menjadikan harta, kekuasaan, dan popularitas adalah sesuatu yang haram dan harus dijauhi, tapi bila ketiga hal tersebut digunakan dengan cara yang salah maka dampaknya akan sangat fatal dan sangat sistemik, tapi bila digunakan dengan cara yang benar maka dampak kebaikan yang terjadipun akan lebih luas dan mengantarkan pelakunya pada sosok pelopor kebaikan. Jadi masalahnya adalah  bagaimana menggunakan hal itu semua.